Bocah-bocah berlarian mengitari ayahnya yang sedang mengantri tiket bioskop. Sesekali berhenti, ketika yang paling kecil protes pada kakak-kakaknya. Aku sendiri sedang duduk bersandar di dinding sambil mengelus perut buncitku. Sudah menginjak 5 bulan, dan 4 bulan lagi bidadari kecil akan hadir di tengah-tengah kami. Lengkap sudah kebahagiaanku. Dari jauh aku memandang sosok suamiku dari belakang. Suamiku menoleh kebelakang dan tersenyum kepadaku. Aku membalas senyumannya dengan kehangatan yang luar biasa. Ungkapan syukurku yang tidak bisa kuutarakan. Sepasang muda-mudi dewasa berjalan di depanku, bergandengan tangan erat gaya lock fingers. Membuatku menerawang jauh kembali ke masa lalu, mengingatkanku pada Mas Jaya dulu. Meski aku jauh lebih tua darinya, aku memanggilnya dengan hormat “Mas”. Tidak penting tapi membuatku merasa dilindungi saat memanggilnya. Kemanapun kami pergi saat berjalan berdua, Mas Jaya tidak pernah melepaskan tangannya. Kadang dia membawa genggaman tangan ka...
dimana Ceritaku dimulai