Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 27, 2021

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

Limit pada Cinta

Rasa tak harus dilisankan dan dikatakan. Beberapa melihat tindakan nyata adalah rasa yang sesungguhnya mewakili hati. Bisa jadi lisan kasar, namun bisa berbanding terbalik dengan sesungguhnya. Ditinggalkan atau meninggalkan pun belum tentu tanda ketidakperdulian, bisa saja sebagai bukti keperdulian tertinggi. Salah satu lagu Chriyse ... Kejarlah cita-citamu. Melihat yang tercinta bisa lebih sukses dan berhasil, tak mengekang mimpi kekasih adalah penghargaan tertinggi atas nama cinta. Nama lain cinta. Setiap orang memiliki haknya mengutarakan cinta dan membungkus cintanya dalam wujud apapun. Cinta tak ada standar, tak ada ukuran. Bisa banyak, bisa tak berwujud. Cinta tak harus kedua belah pihak saling menerima. Cinta pun boleh ada masanya. Hak prerogratif diserahkan kepada masing-masing pribadi.