Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April 30, 2018

Bagian 2. Tak Kuasa Menolak Pesona

Sampai di pintu keluar restauran hotel, sosoknya benar-benar menghilang. Syukurlah, aku tak menemukan dia, hiburku. Di mulut berusaha bersyukur, tapi di hati ingin menemukan meski hanya melihat punggung tegapnya. Kembali terduduk lemas, sambil berpikir keras. Puzle puzle memori berkelebat ke sana ke mari. Saling bermunculan kemudian tenggelam lagi. Menari nari tanpa irama penggiring. Mana yang kusuka itulah yang kunikmati, yang tidak kusuka kuletakkan di ruang memori yang lain, tersembunyi. Seperti halnya ketika tangan saling berjabat dan mengucapkan 'Semoga dilancarkan menuju pelaminan ya Jaya'. Mendesah kemudian mengulum senyum sinis. 'Membuang buang tenaga dan pikiran', hardikku pada diriku sendiri. Seharusnya aku menikmati malam ini. Malam di kota penuh kenangan. Kota Mantan Yang Berhati Nyaman. Kuputuskan untuk menggunakan kakiku agar lebih bermanfaat malam ini. Tidak mengapa sendirian, sembari mengingat masa lalu. Itu lebih baik, daripada berha...

Bagian 1. Mencari Warna

Sekali...dua kali... Menurutku, aku sudah menangkap basah dirimu memandangiku.  Sejak kejadian menitipkan handphone tadi sore, perasaanku seperti ada yang salah. Semoga salah, karena ini di luar rencana. Rencanaku adalah untuk berlibur bukan untuk menemukan sesuatu yang sudah lama hilang di hati. Tidak...tidak. Masih betah dengan hitam putihnya hati, belum siap menerima aneka warna di hati. Sudah malas lagi bergelut dengan perasaan suka duka oleh cinta. Tangisnya itu yang membuat jengah dan capek fisik batin. Nila setitik rusaklah air susu sebelanga. Yes, manisnya cinta tidak terasa kalau sudah sekali tersakiti. Egois memang. Ini masih harus belajar terus. Belajar mengerti, memahami dan memaafkan.Meskipun di lubuk hati ini, tak ingin selamanya sendirian. Sudah akan melewati angka 35 tahun. Bagiku cinta itu seperti buah simalakama. Disatu sisi manis, disatu sisi lainnya pahit. Setiap kali gagal selalu berulang sakitnya...Mungkin belum bertemu yang tepat, begitu hiburku....