Langsung ke konten utama

Merenovasi Rumah Lama

Merenovasi Rumah Lama

Syukur Alhamdulillah dengan bantuan sana dan sini ... hehe.. akhirnya punya rumah juga. Saya sendiri tidak berada di lokasi pas pembeliannya, jadi engga bisa ngelihat wujud awal ini rumah, selain itu rumah lupa belom difoto sama misua. Jadi tidak ada edisi "Before n After" ^ ^.



Renovasi memakan waktu sekitar 6 bulan lebih, dengan sedikit pressure dari saya via telefon, hehehe. Efeknya kami  (suami dink, sama mertua :p ) menghabiskan tenaga dan simpanan untuk merenovasi rumah tersebut. Lokasi rumah berada di belakang hotel yang lumayan terkenal di pusat kota, 5 menit dari Mataram Mall (jadi strategissss banget). Dengan luas kurang lebih 190 m square dan bangunan sekitar 2/3 nya, jadi butuh perencanaan yang mateng banget, agar terdapat prioritas perbaikan sehingga keuangan juga bisa diatur. 

Untuk share pengalaman setelah mencari referensi dari Tabloid Rumah serta baca-baca gratis di Gramedia :p, ada beberapa langkah yang menjadi tanda bintang bagi saya : 
  1. Pertama, hitung ketersediaan budget keluarga, Alhamdulillah murni diperoleh dengan tabungan. karena limit buat pinjaman dah habis buat beli tanahnya saja. hahaha;
  2. Kedua, list dulu kelebihan dan kekurangan rumah yang akan direnovasi;
  3. Ketiga, list juga kebutuhan/keinginan tata letak dan desain dengan memperhatikan tahap kedua. Kenapa tidak terbalik? Ini hanya menurut saya, karena saya tidak ingin menuruti hawa nafsu untuk merombak total rumah sesuai dengan gambar di Tabloid yang bisa sampe ratusan juta :p ;
  4. Keempat, baru itung budget renovasi sesuai keinginan. ada dua pilihan, bisa dilakukan bertahap atau sekaligus. Jika terdapat kekurangan budget, maka coret hal-hal yang menjadi prioritas paling bawah, untuk nantinya bisa renovasi tahap 2 (jika ada);
  5. Kelima, Foto semua desain rumah dari gambar2 yang kita inginkan. Tunjukkan ke tukang, jadi ga perlu konsultan pribadi, cukup mertua saja yang jadi mandor :p ;
  6. Keenam, Kami sekeluarga tidak pernah melupakan "ledakan  anggaran". Dan jangan lupa dipersiapkan, minimal 1/3 dari total anggaran. kalo pengen ekstrem minimal 1/2 dari anggaran harus dilebihkan;
  7. tahap-tahap berikutnya sudah pada tahap teknis, artinya berhubungan dengan tukang-menukang, saya sendiri kurang paham.
Banyak cerita menarik alias kisah senang dan sedih jika anda merenovasi rumah. Jangan lupa melibatkan ahli (maksudnya memanfaatkan sumber daya yang open source ...) bisa dari orang, internet, tabloid, buku, dll. hehehe. 

Selamat Menikmati Proses Merenovasi Rumah Yak .... ^ ^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah PNS (Sebelum Waktu-nya)

Kantor Akhir 2007 saya diterima kerja sebagai Calon PNS BPOM. Apa itu BPOM ? (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulunya adalah Direktorat Jendal dari Departemen Kesehatan, Mirip Bea Cukai yang masih Direktorat Jendralnya Departemen Keuangan. Saya langsung kerja awal tahun 2008, boyongan dari Mataram-NTB ke Jakarta, karena saya ditempatkan di BPOM (Pusat), tepatnya di Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Disini saya adalah komputer di sarang Apoteker ^ ^. Keseharian saya mengatur data tentang perusahaan Obat dan Makanan serta kerjaan Administratif lainnya. Bagaimana Awalnya? Suami adalah seorang wiraswata, tentunya ada maju dan mundur, jatuh dan bangun. Karena wiraswasta, jadi lebih fleksibel untuk mengikuti saya pindah kerja. Awalnya okay-okay saja, lalu sampai pada titik "kita tidak cocok tinggal di Jakarta". Dengan pertimbangan ingin berbakti kepada Orang Tua suami (secara suami anak pertama), akhirnya suami ngelamar dan diterima kerja sebagai PNS juga di Mataram. ...

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

“Berhemat dengan Legundi di Hari Raya – Bunda Bahagia, Anak tetap Senang”

Keputusan pulkam Lebaran ke Malang tahun ini memang terkesan mendadak. Diantara kerinduan pulkam karena setahun sebelumnya belum diberikan kesempatan serta perhitungan budget untuk renovasi rumah, akhirnya sepakat menggunakan KMP Legundi. Malam Selasa langsung memutuskan pulkam ke Jawa setelah membaca berita di website koran lokal bahwa ada keberangkatan kapal Legundi di hari Rabu esoknya. Sebelumnya berencana naik pesawat di hari H Lebaran dan berdiskusi tentang kemungkinan balik Mataram naik kapal bersama anak semata wayang - Oza.   Oza sendiri antusias mendengar liburan menggunakan kapal laut. Selain alasan “baru pertama kali”, Oza merasa lebih aman karena bekal kemampuan renang yang dikuasainya. Mengertilah maksud saya …^^ Alhasil packing barangpun mendadak, dimulai malam jam 11 sampai menjelang dini hari. Tak lupa mencari tambahan informasi dari internet khusunya di http://www.indonesiaferry.co.id    tentang reservasi tiket KMP Legundi. Perasaan was-was lum...