Langsung ke konten utama

(Usaha) Menambah Anggota Baru

Alhamdulillah, hampir genap 6 tahun kami berumah tangga. Sekiranya banyak sekali kemudahan yang kami dapat, rejeki dan terutama kebersamaan (cerita pinda PNS saya, disini). 6 tahun tidak mudah, ada manis, pahit, kecut, asin, selalu nano nano. 6 tahun ini semakin berwarna dengan niat kami untuk nambah momongan dengan ikut progmil. tapi sampai saat ini warna nya masih abu-abu, artinya masih belum terang (karena TP belum +) tapi selalu ada harapan.

Anak pertama kami berumur hampir 5 thn. Sejak melahirkan, saya tidak pernah menggunakan KB, hanya pengaturan jadwal "main" ^ ^. Setelah setahun niat saya pengen nambah lagi, karena memang tidak ada niat untuk menunda. Eh, kebablasan sampe hampir 5 tahun lebih saya kososng. Awalnya nyante banget ... "toh sudah diberi satu". Ternyata manusia tidak pernah puas. Rasanya rumah besar ini sepi kalo cuman ada 1 anak. Ditambah sang kaka ini doa setiap malam minta adik baru. Ngiri liat temen2 di sekolah bawa kakaknya/adiknya. Langsung dah .... panik luar biasa.

Awal tahun 2013, mulai dah progmilnya. Kebetulan sedang melanjutkan studi di UGM, dan kampus sebelahan dengan Sardjito. Iseng2 searching yang namanya "Klinik Infertilitas". Kenapa langsung to the point? maksudnya "Klinik Infertilitas" dan bukan SpOG biasa saja (Dokter kandungan). Saya pernah ke dokter kandungan, dan auranya ... (^ ^), saya merasakan kok Dokter tidak langsung mengerti bahwa saya punya masalah niiiii. 5 tahun kosong tanpa hasil --> itu pasti ada something wrong.

Finally, kami memutuskan ke Klinik Permata Hati (Judul kliniknya adalah Klinik Infertilitas) ^ ^. Saya belum bisa mereview bagaimana kompetensi Dokter disini karena saya (masih) belum "ces pleng". InsyaAllah dan dengan doa, saya bisa segera mereview keberhasilan kami (dalam waktu yang dekat).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah PNS (Sebelum Waktu-nya)

Kantor Akhir 2007 saya diterima kerja sebagai Calon PNS BPOM. Apa itu BPOM ? (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulunya adalah Direktorat Jendal dari Departemen Kesehatan, Mirip Bea Cukai yang masih Direktorat Jendralnya Departemen Keuangan. Saya langsung kerja awal tahun 2008, boyongan dari Mataram-NTB ke Jakarta, karena saya ditempatkan di BPOM (Pusat), tepatnya di Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Disini saya adalah komputer di sarang Apoteker ^ ^. Keseharian saya mengatur data tentang perusahaan Obat dan Makanan serta kerjaan Administratif lainnya. Bagaimana Awalnya? Suami adalah seorang wiraswata, tentunya ada maju dan mundur, jatuh dan bangun. Karena wiraswasta, jadi lebih fleksibel untuk mengikuti saya pindah kerja. Awalnya okay-okay saja, lalu sampai pada titik "kita tidak cocok tinggal di Jakarta". Dengan pertimbangan ingin berbakti kepada Orang Tua suami (secara suami anak pertama), akhirnya suami ngelamar dan diterima kerja sebagai PNS juga di Mataram. ...

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

“Berhemat dengan Legundi di Hari Raya – Bunda Bahagia, Anak tetap Senang”

Keputusan pulkam Lebaran ke Malang tahun ini memang terkesan mendadak. Diantara kerinduan pulkam karena setahun sebelumnya belum diberikan kesempatan serta perhitungan budget untuk renovasi rumah, akhirnya sepakat menggunakan KMP Legundi. Malam Selasa langsung memutuskan pulkam ke Jawa setelah membaca berita di website koran lokal bahwa ada keberangkatan kapal Legundi di hari Rabu esoknya. Sebelumnya berencana naik pesawat di hari H Lebaran dan berdiskusi tentang kemungkinan balik Mataram naik kapal bersama anak semata wayang - Oza.   Oza sendiri antusias mendengar liburan menggunakan kapal laut. Selain alasan “baru pertama kali”, Oza merasa lebih aman karena bekal kemampuan renang yang dikuasainya. Mengertilah maksud saya …^^ Alhasil packing barangpun mendadak, dimulai malam jam 11 sampai menjelang dini hari. Tak lupa mencari tambahan informasi dari internet khusunya di http://www.indonesiaferry.co.id    tentang reservasi tiket KMP Legundi. Perasaan was-was lum...