Langsung ke konten utama

Jika Kita Mencintai Seseorang


"Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikahi siapa saja, tapi tak bisa kau rencanakan cintamu untuk siapa" (Sujiwo Tejo)


Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta …

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kita masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kita masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan ktia tidak mencintainya, jika kita masih tidak dapat melupakannya.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kita terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan itu sekarang selagi ada hayatnya.

Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintai kitatetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kita tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cinta kepadanya.
Seandainya kita ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kita mencium harum mawar tersebut, tetapi kadangkala kita akan terluka jika duri mawar itu menusuk jari.

Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kita bertemu seseorang yang sangat berarti, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kita harus membiarkannya pergi. Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.

Kadangkala kita tidak menghargai orang yang mencintai kita sepenuh hati, sehingga kita kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.

Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kita benar-benar mencintainya setulus hati.
Cinta adalah keabadian … dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.
Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.
Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.
Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dirinya.
Kita tidak akan pernah tahu bila kita akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Mencinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tetapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

Cinta, hanya butuh 1 menit dirimu tumbuh dalam hatiku, hanya butuh 1 jam dirimu membuatku menyukainya yang  dan 1 hari dirimu membuatku mencintainya tetapi akan butuh waktu seumur hidup untuk melupakannya......

Cinta, berilah diriku satu kesempatan untuk menjadi bagian dari hatinya atau sekedar menumbuhkankanmu  didalam hatinya.

Cinta, haruskah diriku merasakan kehadiranmu dalam hatiku tanpa memilikimu? Jika memang telah ada cinta yang lain mengisi hatinya, dirimu akan kusimpan sebagai sebuah kenangan terindah yang akan terpatri dalam pusara hati. Tetapi izinkan kuungkap segenap rasa dan kerinduan ini padanya, sekedar untuk membuatnya mengetahui dan menyadari bahwa ada seseorang disini yang sangat mengharapkan dirinya, bukan hanya untuk menjadi bagian dari hatinya, tetapi juga untuk menjadi bagian dari hidupnya........

Jika dirimu menerima cintaku, lemparkanlah kedalam laut, pasti aku akan membawa sebuah kerang mutiara. Tetapi jika dirimu pada akhirnya menepis cinta suci ini, lemparkan diriku ke dalam gudang roti, pasti aku akan mati kelaparan.

(some parts are reposting from Wiro Waas old blog Tuesday, November 09, 2004 For Today)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah PNS (Sebelum Waktu-nya)

Kantor Akhir 2007 saya diterima kerja sebagai Calon PNS BPOM. Apa itu BPOM ? (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulunya adalah Direktorat Jendal dari Departemen Kesehatan, Mirip Bea Cukai yang masih Direktorat Jendralnya Departemen Keuangan. Saya langsung kerja awal tahun 2008, boyongan dari Mataram-NTB ke Jakarta, karena saya ditempatkan di BPOM (Pusat), tepatnya di Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Disini saya adalah komputer di sarang Apoteker ^ ^. Keseharian saya mengatur data tentang perusahaan Obat dan Makanan serta kerjaan Administratif lainnya. Bagaimana Awalnya? Suami adalah seorang wiraswata, tentunya ada maju dan mundur, jatuh dan bangun. Karena wiraswasta, jadi lebih fleksibel untuk mengikuti saya pindah kerja. Awalnya okay-okay saja, lalu sampai pada titik "kita tidak cocok tinggal di Jakarta". Dengan pertimbangan ingin berbakti kepada Orang Tua suami (secara suami anak pertama), akhirnya suami ngelamar dan diterima kerja sebagai PNS juga di Mataram. ...

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

“Berhemat dengan Legundi di Hari Raya – Bunda Bahagia, Anak tetap Senang”

Keputusan pulkam Lebaran ke Malang tahun ini memang terkesan mendadak. Diantara kerinduan pulkam karena setahun sebelumnya belum diberikan kesempatan serta perhitungan budget untuk renovasi rumah, akhirnya sepakat menggunakan KMP Legundi. Malam Selasa langsung memutuskan pulkam ke Jawa setelah membaca berita di website koran lokal bahwa ada keberangkatan kapal Legundi di hari Rabu esoknya. Sebelumnya berencana naik pesawat di hari H Lebaran dan berdiskusi tentang kemungkinan balik Mataram naik kapal bersama anak semata wayang - Oza.   Oza sendiri antusias mendengar liburan menggunakan kapal laut. Selain alasan “baru pertama kali”, Oza merasa lebih aman karena bekal kemampuan renang yang dikuasainya. Mengertilah maksud saya …^^ Alhasil packing barangpun mendadak, dimulai malam jam 11 sampai menjelang dini hari. Tak lupa mencari tambahan informasi dari internet khusunya di http://www.indonesiaferry.co.id    tentang reservasi tiket KMP Legundi. Perasaan was-was lum...