Langsung ke konten utama

Manusia ... Salah ... Maaf ... Memulai

Wajar kalau sering kepleset ngomong. Khilaf istilahnya. Antara hati, nafsu dan otak tidak sinkron. Antara tiga organ tersebut ndak tahu siapa yang menang.

Soalnya bukan arisan kocokan apalagi undian cabutan (jaman SD). Cepet2an, belum campur tangan pihak ketiga a.k.a devils.

Begitu terucap atau berbuat, penyesalan datang, tapi masih pengen lagi dan lagi. Siklusnya berulang. Pinjam kiasan seperti roda berputar, baru stop berputar kalau ada yang bocor, kempes atau rusak jerujinya.

Syukurlah...diciptakan kata 'MAAF'. Vertikal dan horisontal. Kurang apa penawar dalam hidup ini.

Segala salah bisa disiram bersih hanya dengan 'MAAF'. Tapi, repeat mode dari 'MAAF' bisa membuat antipati. Semacam reaksi kebal hati. Ini yang bahaya.

Syukurnya lagi antipati tidak berlaku bagi hubungan vertikal (kecuali satu bagi yg ngerti). Ini yang terpenting, karena akhir tujuan hidup adalah menuju kepadaNya. Sedangkan pemaaf adalah salah satu sifatNya.

Secara horisontal, kebal dan bebal malah membuat hati semakin sakit. Meninggalkan kerak yang tak bersih meski disiram Vixal. Kecuali manusia yang memiliki hati selapang samudra.

Wajar pula, ada manusia yang memilih untuk menepi, mundur sejenak,  menghindari perhatian, berdiam hanya untuk mengulang kembali dari nol. Salah...engga. Kita tidak tahu apa yang sudah dijalani olehnnya.

Salah kemudian maaf/tidak kemudian memulai lagi adalah hak dan kewajiban manusia. 

Second chance istilahnya bagi yang beruntung, last chance bagi yg tidak beruntung.

Saya? ... OTW, ndak tahu yang mana 😄

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah PNS (Sebelum Waktu-nya)

Kantor Akhir 2007 saya diterima kerja sebagai Calon PNS BPOM. Apa itu BPOM ? (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulunya adalah Direktorat Jendal dari Departemen Kesehatan, Mirip Bea Cukai yang masih Direktorat Jendralnya Departemen Keuangan. Saya langsung kerja awal tahun 2008, boyongan dari Mataram-NTB ke Jakarta, karena saya ditempatkan di BPOM (Pusat), tepatnya di Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Disini saya adalah komputer di sarang Apoteker ^ ^. Keseharian saya mengatur data tentang perusahaan Obat dan Makanan serta kerjaan Administratif lainnya. Bagaimana Awalnya? Suami adalah seorang wiraswata, tentunya ada maju dan mundur, jatuh dan bangun. Karena wiraswasta, jadi lebih fleksibel untuk mengikuti saya pindah kerja. Awalnya okay-okay saja, lalu sampai pada titik "kita tidak cocok tinggal di Jakarta". Dengan pertimbangan ingin berbakti kepada Orang Tua suami (secara suami anak pertama), akhirnya suami ngelamar dan diterima kerja sebagai PNS juga di Mataram. ...

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

“Berhemat dengan Legundi di Hari Raya – Bunda Bahagia, Anak tetap Senang”

Keputusan pulkam Lebaran ke Malang tahun ini memang terkesan mendadak. Diantara kerinduan pulkam karena setahun sebelumnya belum diberikan kesempatan serta perhitungan budget untuk renovasi rumah, akhirnya sepakat menggunakan KMP Legundi. Malam Selasa langsung memutuskan pulkam ke Jawa setelah membaca berita di website koran lokal bahwa ada keberangkatan kapal Legundi di hari Rabu esoknya. Sebelumnya berencana naik pesawat di hari H Lebaran dan berdiskusi tentang kemungkinan balik Mataram naik kapal bersama anak semata wayang - Oza.   Oza sendiri antusias mendengar liburan menggunakan kapal laut. Selain alasan “baru pertama kali”, Oza merasa lebih aman karena bekal kemampuan renang yang dikuasainya. Mengertilah maksud saya …^^ Alhasil packing barangpun mendadak, dimulai malam jam 11 sampai menjelang dini hari. Tak lupa mencari tambahan informasi dari internet khusunya di http://www.indonesiaferry.co.id    tentang reservasi tiket KMP Legundi. Perasaan was-was lum...