Langsung ke konten utama

Islamic Center NTB: Masjid Hubbul Watan



 

Masjid ini menjadi salah satu kebanggan masyarakat NTB. Masjid dibangun dan diresmikan pada saat kepemimpinan TGH Muhammad Zainul Majdi (tahun 2013). Konon kabarnya selain dari APBD, masjid ini juga hasil sumbangsih berbagai pihak, baik dari masyarakat lombok sendiri maupun masyarakat internasional.

Awal pembangunan masjid dengan master plan yang ajib sekali, yaitu menjadikan masid tersebut sebagai pusat ibadah sekaligus wahana ilmu pengetahuan dan Pendidikan Islam di NTB. Impian yang wah dan InsyaaAllah, atas seijin Allah semoga dapat dikabulkan.

Ini juga jadi alasan utama saya dan “satu2nya” alasan pengen punya rumah di Udayana. Kabar didirikannya IC tersebut sudah lama terdengar sejak kepindahan saya dari Jakarta tahun 2010. Kalau tidak salah tahun 2010 masih lobi2 pembebasan tanah dan tukar guling sekolah di lokasi tersebut. Sederhana cita2 saya “Kalau sudah tua pengen punya rumah dekat Islamic Center. Kelak bersama suami bisa sering2 datang ke sana subuhan dan kajian ilmu dengan jalan kaki”

Simple as that, bukan “karena hal lain” … Allah Maha Mengetahui


Waktu SMA di Madiun pernah beberapa kali mengikuti kajian ilmu di Islamic Center bersama Ibu, rasanya adem sekali. Dan perasaan itu terbawa sampai dewasa.

Tahun 2010, keluarga kecil sudah memiliki rumah yang berdekatan dengan rumah mertua. Saat itu rejeki Alhamdulillah melimpah. Gaji saya waktu itu utuh untuk pribadi, sehingga Alhamdulillah banyak tersisa. Apalah butuh saya waktu itu, belum mengenal SkinCare. Suami pun memberi saran, bagaimana jika diinvestasikan. Nah langsung kepikiran buat beli rumah di daerah perumahan, secara dari kecil tinggal di perumahan … dan belum move on dari kebahagiaan masa kecil hidup di perumahan. 


Sempat mencari 2 BTN waktu itu. Tapi Qadarallahu, belum ada yang sesuai. Sampai ada kabar akan dibangun Islamic Center, karena adik ipar masih SMA dekat situ. Wuih senengnya. Sebelum kuliah Magister di Jogja, sempat bertanya kepada salah satu temen kantor yang kabarnya tanggal di deket Udayana. Waktu itu ada satu-satunya perumahan di daerah situ, dan saya kira temen tersebut tanggal di perumahan tersebut. Pernah nanya adakah rumah yang dijual di deket situ. Namun karena salah dan temen tidak tinggal di situ, akhirnya berhentilah komunikasi lebih lanjut.

Dan disaat kuliah, mungkin sudah ditakdirkan Allah … pernah melakukan oper kontrakan dengan seorang temen kuliah, dan dia pun tinggal di daerah Udayana, perumahan DPRD Provinsi. Dan kebetulan dia memiliki (katanya) keluarga yang sedang menjual kavling tanah dekat situ beserta bangunan dan bisa direquest. Sempat ragu, namun terus diyakinkan dengan niat membantu tulus ikhlas, karena siapa tahu silahturahmi akan terus berlanjut. Secara dia juga sudah membeli kavling tersebut dan saya memilih kavling di depan kavling yang dibeli oleh teman tersebut. Kira2 pembicaraan tersebut terjadi awal tahun 2014. Allah … rumah dan apapun memang sudah jodoh dan ditakdirkan. Suami yang lulus terlebih dahulu mendapatkan tugas untuk survei dan melakukan negoisasi. Sehingga pada saat balik akhir tahun 2014, memiliki rumah di Udayana akhirnya terwujud. Alhamdulillah. Selanjutnya rumah selama dua tahun berikutnya dijaga oleh anak2 kost yang ruajin menanam Bunga dan Sayuran.

Sekarang dan insyaa Allah jika Allah masih mengijinkan, setiap hari baik pagi dan malamnya bisa melihat keindahan Islamic Center NTB: Masjid Hubbul Watan, berkunjung ke sana bersama suami untuk sekedar melepaskan penat duniawi dengan lebih khusyuk.

 

 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah PNS (Sebelum Waktu-nya)

Kantor Akhir 2007 saya diterima kerja sebagai Calon PNS BPOM. Apa itu BPOM ? (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulunya adalah Direktorat Jendal dari Departemen Kesehatan, Mirip Bea Cukai yang masih Direktorat Jendralnya Departemen Keuangan. Saya langsung kerja awal tahun 2008, boyongan dari Mataram-NTB ke Jakarta, karena saya ditempatkan di BPOM (Pusat), tepatnya di Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Disini saya adalah komputer di sarang Apoteker ^ ^. Keseharian saya mengatur data tentang perusahaan Obat dan Makanan serta kerjaan Administratif lainnya. Bagaimana Awalnya? Suami adalah seorang wiraswata, tentunya ada maju dan mundur, jatuh dan bangun. Karena wiraswasta, jadi lebih fleksibel untuk mengikuti saya pindah kerja. Awalnya okay-okay saja, lalu sampai pada titik "kita tidak cocok tinggal di Jakarta". Dengan pertimbangan ingin berbakti kepada Orang Tua suami (secara suami anak pertama), akhirnya suami ngelamar dan diterima kerja sebagai PNS juga di Mataram. ...

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

“Berhemat dengan Legundi di Hari Raya – Bunda Bahagia, Anak tetap Senang”

Keputusan pulkam Lebaran ke Malang tahun ini memang terkesan mendadak. Diantara kerinduan pulkam karena setahun sebelumnya belum diberikan kesempatan serta perhitungan budget untuk renovasi rumah, akhirnya sepakat menggunakan KMP Legundi. Malam Selasa langsung memutuskan pulkam ke Jawa setelah membaca berita di website koran lokal bahwa ada keberangkatan kapal Legundi di hari Rabu esoknya. Sebelumnya berencana naik pesawat di hari H Lebaran dan berdiskusi tentang kemungkinan balik Mataram naik kapal bersama anak semata wayang - Oza.   Oza sendiri antusias mendengar liburan menggunakan kapal laut. Selain alasan “baru pertama kali”, Oza merasa lebih aman karena bekal kemampuan renang yang dikuasainya. Mengertilah maksud saya …^^ Alhasil packing barangpun mendadak, dimulai malam jam 11 sampai menjelang dini hari. Tak lupa mencari tambahan informasi dari internet khusunya di http://www.indonesiaferry.co.id    tentang reservasi tiket KMP Legundi. Perasaan was-was lum...