Langsung ke konten utama

Tahan

Duh ... Beberapa kali dan memang akhir akhir ini banyak kejadian yang memperlihatkan suatu kenyataan yang kadang buat mules perut and sometimes its annoying.

Well, dahulu kala ada yang berusaha menjelek jelekkan seseorang, lewat jalur apapun yang bisa ditempuh. Yes, judgment. Yang inilah yang itulah terhadap seseorang. 

Secara perlahan, lambat laun, sejalan dengan waktu, eh ... Si pengolok ... Entah karena terlalu sering kepo atau memang ... Hihihi... (Ndak berani bilang, takut jilat ludah sendiri) ... Malah perlahan mulai mengekor yang diolok olok.

Copy paste. Almost ... Ndak semua. Kebetulan ada sebagian olokan adalah soal otak ... Dan berbalik juga akhirnya. Hampir tidak punya originalitas. 

Mungkin ada yang sebenarnya membuat terkesan, tapi malu mengakui. Satu2 nya cara melepas ke irian dan hasad adalah dengan menjadikan orang tsb bahan olok olok an. 

Di lain kasus ... Ada pula akhirnya si pengolok 11 12 sifatnya dengan yang diolok. Tak jauh beda. Di depan mata sendiri. Sempat kaget. Tapi lambat laun akhirnya ga heran. Selain mendoakan secara personal, juga berharap semoga baik baik saja semuanya, meski di permukaan saja. 😆

Belajar dari itu semua, sekarang terus berusaha belajar berhati2 judge seseorang. Akhirnya cuman bilang, 'kalau menurutmu engga sesuai ya ntar dirimu jangan contoh'. Atau bilang 'Saya ga perlu ngomong, suatu saat akan ditunjukkan sebenarnya aslinya orang tsb'. 

Kan kejadian ... Perlahan ... Ndak perlu kita yakinkan orang lain ... Orang tersebut yang menujukkannya sendiri. Kalau dah gitu, teman2 cuman ngikut ngangguk sendiri.

Tapi namanya manusia, naik turun. Kalau sedang on ya ... Ngomel2, tapi habis itu minta maaf 😁😄

Anyway ... Apapun itu 'Tahan' ngatain orang menggunakan kekurangan atau kelebihannya lalu dijadikan  bahan bercandaan dan olokan.

Terimalah orang ada kekurangan ... Tapi ndak wise kan kalau jadi olokan. Buat jadi bahan pelajaran? Hahaha ... No sense darl, Nabi ndak pernah mengajarkan hal tersebut. Ada jamaah kentut saja, Nabi masih menutupi aib nya.

Balik lagi ... Kamu memiliki kekurangan. Yang ana pun harus terima. Jadilah ... Pada kesimpulan ... Apapun yg kita lisankan akan menjadi tanggung jawab masing2. 

Buat yang diolok :
'Jika ada yang menghina, tak perlu resah. Hinaan hanya sepanjang lidah. Cukup maafkan, lupakan dan melangkah. Jauhi untuk sementara. Soal balasan, ada Hakim yang paling Adil'

Buat yang punya hoby olok2 :
Hehehe, ga ada. Sepertinya ga guna ... Karena orang selain dia adalah salah. Dirinya yang paling benar. Tetep ana doakan yang terbaik ... Selalu cukup dan bahagia, sehingga ndak punya waktu untuk hasad dan riya ke orang lain. Dan karena doa yang baik juga akan berbalik ke pendoa 😇' 

Belajar Tahan Lidah saudaraku sesama muslim. Sama2 belajar. Ana juga banyak salah dan kurangnya 🥰 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah PNS (Sebelum Waktu-nya)

Kantor Akhir 2007 saya diterima kerja sebagai Calon PNS BPOM. Apa itu BPOM ? (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulunya adalah Direktorat Jendal dari Departemen Kesehatan, Mirip Bea Cukai yang masih Direktorat Jendralnya Departemen Keuangan. Saya langsung kerja awal tahun 2008, boyongan dari Mataram-NTB ke Jakarta, karena saya ditempatkan di BPOM (Pusat), tepatnya di Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Disini saya adalah komputer di sarang Apoteker ^ ^. Keseharian saya mengatur data tentang perusahaan Obat dan Makanan serta kerjaan Administratif lainnya. Bagaimana Awalnya? Suami adalah seorang wiraswata, tentunya ada maju dan mundur, jatuh dan bangun. Karena wiraswasta, jadi lebih fleksibel untuk mengikuti saya pindah kerja. Awalnya okay-okay saja, lalu sampai pada titik "kita tidak cocok tinggal di Jakarta". Dengan pertimbangan ingin berbakti kepada Orang Tua suami (secara suami anak pertama), akhirnya suami ngelamar dan diterima kerja sebagai PNS juga di Mataram. ...

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

“Berhemat dengan Legundi di Hari Raya – Bunda Bahagia, Anak tetap Senang”

Keputusan pulkam Lebaran ke Malang tahun ini memang terkesan mendadak. Diantara kerinduan pulkam karena setahun sebelumnya belum diberikan kesempatan serta perhitungan budget untuk renovasi rumah, akhirnya sepakat menggunakan KMP Legundi. Malam Selasa langsung memutuskan pulkam ke Jawa setelah membaca berita di website koran lokal bahwa ada keberangkatan kapal Legundi di hari Rabu esoknya. Sebelumnya berencana naik pesawat di hari H Lebaran dan berdiskusi tentang kemungkinan balik Mataram naik kapal bersama anak semata wayang - Oza.   Oza sendiri antusias mendengar liburan menggunakan kapal laut. Selain alasan “baru pertama kali”, Oza merasa lebih aman karena bekal kemampuan renang yang dikuasainya. Mengertilah maksud saya …^^ Alhasil packing barangpun mendadak, dimulai malam jam 11 sampai menjelang dini hari. Tak lupa mencari tambahan informasi dari internet khusunya di http://www.indonesiaferry.co.id    tentang reservasi tiket KMP Legundi. Perasaan was-was lum...