Langsung ke konten utama

Sea, white, bougenville

Bagian 1


Dulu pernah punya harapan. 

Secara di Jawa, tidak banyak pantai yang bisa dikunjungi.  Pantai bagus yang bersih. Pernah sekali di Malang selatan ... Pantai yang masih perawan. Kesana sampai memakan korban empat penumpang mabuk berat sangking wuah medannya.

Kalau liburan, biasanya danau dan gunung saja. Berharap suatu saat bisa mudah bertemu pantai.

Sekarang ... Tak kurang apa, setiap hari jika mau. Pantai biru sejauh mata memandang bisa dikunjungi dan dinikmati. Best place 😘😘😘


Bagian 2

Waktu kuliah, pernah membuka buku di perpustakaan soal Eropa, tepatnya Yunani. Legenda dan kepercayaan Dewa Dewi. Lalu, mata terpukau oleh keindahan kombinasi Biru dan Putih Santorini. 

Pernah buat list ... Makkah Madinah, Jepang,  Lalu Santorini, Maldives, Norwegia, Swedia, NSW. Negara2 legenda kuno dan inspirasi dari Lord of The Rings. 

Bunga melati ... Baju Ihram ... Bunga sedap malam ... 🥰🥰🥰

Putih ... Terlihat bersih, sesuai dengan kepribadian yang dulu pobia kerapian. Just Love White ... Dont know. 


Bagian 3

Bougenville. Kata orang jawa, jangan nanan bougenville nanti tidak dapat jodoh. Tanaman penghalang jodoh. Wkwk. Ga percaya, tapi sampai sekarang tidak pernah nanam. Pernah ketusuk durinya. Since that, i hate this plant. Dendam ... Ceritanya

Baru akhir2 ini, setahunlah lah ... Baru bisa melihat sisi lain keindahan bougenville gara2 bule dibelakang BPK nanam bougenville sampai buesar, melilit di sebuah pohon besar berbunga ungu. Pas musim semi .. Wkwkwk, pancaroba kamsud nya ... Eh indaaaahhh sekali pas berguguran

Dan ketemu sama Mentigi Dome Villa, mesjid Di Kuta, dan di rumah tetangga yang buat bougenvil sebagai tanaman pagar merambat. Indaahh ... 😍😍😍

Nanam? Engga ... kakang Mas ga ngasih restu. Ga nanya... Paling2 juga sama alasannya. Wkwkwkw 😆😅

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah PNS (Sebelum Waktu-nya)

Kantor Akhir 2007 saya diterima kerja sebagai Calon PNS BPOM. Apa itu BPOM ? (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dulunya adalah Direktorat Jendal dari Departemen Kesehatan, Mirip Bea Cukai yang masih Direktorat Jendralnya Departemen Keuangan. Saya langsung kerja awal tahun 2008, boyongan dari Mataram-NTB ke Jakarta, karena saya ditempatkan di BPOM (Pusat), tepatnya di Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Disini saya adalah komputer di sarang Apoteker ^ ^. Keseharian saya mengatur data tentang perusahaan Obat dan Makanan serta kerjaan Administratif lainnya. Bagaimana Awalnya? Suami adalah seorang wiraswata, tentunya ada maju dan mundur, jatuh dan bangun. Karena wiraswasta, jadi lebih fleksibel untuk mengikuti saya pindah kerja. Awalnya okay-okay saja, lalu sampai pada titik "kita tidak cocok tinggal di Jakarta". Dengan pertimbangan ingin berbakti kepada Orang Tua suami (secara suami anak pertama), akhirnya suami ngelamar dan diterima kerja sebagai PNS juga di Mataram. ...

Pilihan ...

  Malam itu ... hujan deras sedari jam 7 malam. Sempat berhenti sejenak sesudah adzan magrib. Sesudah sholat, mengayuh sepeda ke tempat les persiapan ujian EBTANAS SMA. Pak Eko, guru yang memiliki keterbatasan fisik, tapi tidak dengan otak, visi, keteguhan, kesabarannya. Hujan masih deras menghantam genting rumah pak Eko. Hampir menujukkan pukul 10 malam. "Duh, bisa marah besar pulang selarut ini". "Pak saya pamit ya, takut Bapak marah saya pulang kemalaman". "Telfon saja, masih hujan ini". "Ndak apa2 pak, sekalian mandi" "Duluan yak, Assalamualaikum...". Mengambil sepeda, menerobos hujan super lebat. Jalanan super sepi, duet angin menderu dan irama hujan sempat membuat merinding. Jujur, takut juga. Terpikir besok ganti jam les, karena musim hujan, takut terulang lagi seperti ini. Menerobos malam adalah hal biasa, tapi kombinasi hujan dengan angin menderu, rasanya tak mampu. Daya pandang yang terbatas, jalan sepi. Takut. Ditambah ada pe...

“Berhemat dengan Legundi di Hari Raya – Bunda Bahagia, Anak tetap Senang”

Keputusan pulkam Lebaran ke Malang tahun ini memang terkesan mendadak. Diantara kerinduan pulkam karena setahun sebelumnya belum diberikan kesempatan serta perhitungan budget untuk renovasi rumah, akhirnya sepakat menggunakan KMP Legundi. Malam Selasa langsung memutuskan pulkam ke Jawa setelah membaca berita di website koran lokal bahwa ada keberangkatan kapal Legundi di hari Rabu esoknya. Sebelumnya berencana naik pesawat di hari H Lebaran dan berdiskusi tentang kemungkinan balik Mataram naik kapal bersama anak semata wayang - Oza.   Oza sendiri antusias mendengar liburan menggunakan kapal laut. Selain alasan “baru pertama kali”, Oza merasa lebih aman karena bekal kemampuan renang yang dikuasainya. Mengertilah maksud saya …^^ Alhasil packing barangpun mendadak, dimulai malam jam 11 sampai menjelang dini hari. Tak lupa mencari tambahan informasi dari internet khusunya di http://www.indonesiaferry.co.id    tentang reservasi tiket KMP Legundi. Perasaan was-was lum...